A. Pengertian Alkena
Alkena merupakan salah satu senyawa hidrokarbon alifatik yang
bersifat tidak jenuh, tetapi cukup bersifat reaktif. Istilah yang digunakan
adalah tidak jenuh, yang menandakan bahwa alkena mengandung atom hidrogen yang
kurang dari jumlah semestinya, jika dihubungkan dengan jumlah atom karbonnya.
Gugus fungsi alkena yang utama adalah adanya ikatan rangkap dua antar karbon (C=C). Gugus fungsi ini sangat mempengaruhi reaksi pada golongan alkena. Secara umum, reaksi yang dapat terjadi pada alkena dapat dikategorikan menjadi dua jenis, yaitu reaksi pada ikatan rangkap dan reaksi di luar ikatan rangkap. Reaksi alkena yang terjadi pada ikatan rangkap dinamakan reaksi adisi, sedangkan di luar katan rangkap dinamakan reaksi substitusi.
Hidrokarbon alifatik tak jenuh dapat juga mengandung lebih dari satu ikatan rangkap, sebagai contoh adalah senyawa alkadiena. Alkadiena adalah hidrokarbon alifatik tak jenuh yang mengandung dua buah ikatan rangkap.
Gugus fungsi alkena yang utama adalah adanya ikatan rangkap dua antar karbon (C=C). Gugus fungsi ini sangat mempengaruhi reaksi pada golongan alkena. Secara umum, reaksi yang dapat terjadi pada alkena dapat dikategorikan menjadi dua jenis, yaitu reaksi pada ikatan rangkap dan reaksi di luar ikatan rangkap. Reaksi alkena yang terjadi pada ikatan rangkap dinamakan reaksi adisi, sedangkan di luar katan rangkap dinamakan reaksi substitusi.
Hidrokarbon alifatik tak jenuh dapat juga mengandung lebih dari satu ikatan rangkap, sebagai contoh adalah senyawa alkadiena. Alkadiena adalah hidrokarbon alifatik tak jenuh yang mengandung dua buah ikatan rangkap.
B. Struktur Alkena
Alkena merupakan hidrokarbon tidak jenuh dengan sebuah ikatan
rangkap. Suatu alkena mengikuti rumus umum CnH2n. Sebagai
contoh adalah etena yang mempunyai rumus molekul C2H4 dan propena yang mempunyai rumus
molekul C3H6. Inilah rumus struktur etena dan propena:
Berdasarkan teori tolakan pasangan elektron valensi (Valence
Shell Electron Pair Repulsion, VSEPR), dapat diramalkan bahwa ikatan antar
karbon membentuk sudut sekitar 120º, walaupun nyatanya tidak selalu tepat
demikian. Pada gambar di atas, etena mempunyai sudut ikatan sebesar 121,7º,
sedangkan sudut ikatan pada propena adalah 124,7º. Besarnya sudut ikatan ini
dipengaruhi oleh besarnya gugus yang terikat oleh atom karbon yang mempunyai
ikatan rangkap. Sudut akan semakin besar jika gugus yang diikat juga semakin
besar.
C. Sifat-sifat Alkena
Sifat
fisik
1. pada suhu kamar, tiga suku yang pertama adalah gas, suku-suku
berikutnya adalah cair dan suku-suku tinggi berbentuk padat. Jika cairan alkena
dicampur dengan air maka kedua cairan itu akan membentuk lapisan yang saling
tidak bercampur. Karena kerpatan cairan alkena lebih kecil dari 1 maka cairan
alkena berada di atas lapisan air.
2. Dapat terbakar dengan nyala yang berjelaga karena kadar
karbon alkena lebih tinggi daripada alkana yang jumlah atom karbonnya sama.
Tabel
5. Beberapa sifat fisik alkena
Nama alkena
|
Rumus
Molekul
|
Mr
|
Titik leleh
|
Titik didih
|
Kerapatan
|
Fase pada
|
(oC)
|
(0C)
|
(g/Cm3)
|
250C
|
|||
Etena
|
C2H4
|
28
|
-169
|
-104
|
0,568
|
Gas
|
Propena
|
C3H6
|
42
|
-185
|
-48
|
0,614
|
Gas
|
1-Butena
|
C4H8
|
56
|
-185
|
-6
|
0,630
|
Gas
|
1-Pentena
|
C5H10
|
70
|
-165
|
30
|
0,643
|
Cair
|
1-Heksena
|
C6H12
|
84
|
-140
|
63
|
0,675
|
Cair
|
1-Heptena
|
C7H14
|
98
|
-120
|
94
|
0,698
|
Cair
|
1-Oktena
|
C8H16
|
112
|
-102
|
122
|
0,716
|
Cair
|
1-Nonesa
|
C9H18
|
126
|
-81
|
147
|
0,731
|
Cair
|
1-Dekena
|
C10H20
|
140
|
-66
|
171
|
0,743
|
Cair
|
Sifat
kimia
Sifat khas dari alkena adalah terdapatnya ikatan rangkap dua
antara dua buah atom karbon. Ikatan rangkap dua ini merupakan gugus fungsional
dari alkena sehingga menentukan adanya reaksi-reaksi yang khusus bagi alkena,
yaitu adisi, polimerisasi dan pembakaran
1. Alkena dapat mengalami adisi Adisi adalah pengubahan ikatan
rangkap (tak jenuh) menjadi ikatan tunggal (jenuh) dengan cara menangkap
atom/gugus lain. Pada adisi alkena 2 atom/gugus atom ditambahkan pada ikatan
rangkap C=C sehingga diperoleh ikatan tunggal C-C. Beberapa contoh reaksi adisi
pada alkena:
a. Reaksi alkena dengan halogen (halogenisasi)
b. Reaksi alkena dengan hidrogen halida (hidrohalogenasi) Hasil
reaksi antara alkena dengan hidrogen halida dipengaruhi oleh struktur alkena,
apakah alkena simetris atau alkena asimetris.
·
alkena simetris : akan menghasilkan satu haloalkana.
·
alkena asimetris akan menghasilkan dua haloalkana. Produk utana
reaksi dapat diramalkan menggunakan aturan Markonikov,
yaitu: Jika suatu HX
bereaksi dengan ikatan rangkap asimetris, maka produk utama reaksi adalah
molekul dengan atom H yang ditambahkan ke atom C dalam ikatan rangkap yang
terikat dengan lebih banyak atom H.
c.
Reaksi alkena dengan hidrogen (hidrogenasi)
1. Reaksi ini akan menghasilkan alkana.
2. Alkena dapat mengalami
polimerisasi. Polimerisasi adalah penggabungan molekul-molekul sejenis menjadi
molekul-molekul raksasa sehingga rantai karbon sangat panjang. Molekul yang
bergabung disebut monomer,
sedangkan molekul raksasa yang terbentuk disebut polimer.
3. Pembakaran alkena (reaksi alkena dengan
oksigen) akan menghasilkan CO2 dan H2O.
D. Kegunaan Alkena
- Dapat digunakan sebagai obat bius (dicampur dengan O2)
- Untuk memasakkan buah-buahan
- bahan baku industri plastik, karet sintetik, dan alkohol